Advertise Here

"MANIEZ BLOG"

- Another Blogger Blog's

1. a. Jelaskan bagaimana bagan proses manajemen strategi?


Proses manajemen strategis dapat diuraikan sebagai pendekatan yang obyektif, logis, sistematis untuk membuat keputusan besar dalam suatu organisasi. Proses ini berusaha untuk mengorganisasikan informasi kualitatif dan kuantitatif dengan cara yang memungkinkan keputusan efektif diambil dalam kondisi yang tidak menentu. Tahapan Proses Manajemen Strategik meliputi :
  1. Mendefinisikan kegiatan utama organisasi (core business), menetapkan/ mengembangkan visi dan misi organisasi
  2. Menetapkan tujuan organisasi yang terukur
  3. Menyusun/memilih strategi untuk mencapai tujuan
  4. Mengimplementasikan dan mengeksekusi strategi
  5. Melakukan evaluasi, monitoring dan perbaikan dari masing-masing tahapan, apabila diperlukan adanya perbaikan maka kembali ke tahapan sebelumnya

1. b. Jelaskan apa maksud dari bagan tersebut?

  1. Mendefinisikan kegiatan utama organisasi (core business), menetapkan/mengembangkan visi dan misi organisasi. Setiap organisasi pasti mempunyai visi,misi,dan tujuan. Visi,misi dan tujuan akan menentukan arah yang akan dituju oleh organisasi. Visi yang disusun harus strategik. Visi Strategik adalah visi yang mudah diartikulasikan,mudah dipahami, diterima semua pihak dalam organisasi. Mengapa visi harus strategik? Visi yang dipahami dan diterima oleh semua pihak (karyawan) akan menjadi magnet yang mengikat mereka pada organisasi. Ketika karyawan memiliki komitmen tinggi dan jangka panjang pada organisasi, maka keputusan-keputusan bisnis akan dapat dihasilkan dan dilaksanakan dengan lebih mudah. Visi strategik mampu merefleksikan aspirasi manajemen dan memberikan gambaran yang jelas mengenai masa depan perusahaan, menjawab pertanyaan “where we are going?”
  2. Menetapkan tujuan organisasi yang terukur. Tujuan merumuskan apa yang akan diselesaikan dan kapan akan diselesakan dan sebaiknya diukur jika memungkinkan. Tujuan organisasi adalah suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkannya, dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikannya dan sebagai pernyataan tentang keadaan dimasa yang akan datang dimana organisasi sebagai kelompok mencoba untuk mencapainya
  3. Menyusun/memilih strategi untuk mencapai tujuan. Proses penyusunan strategi merupakan isu kritis mengenai bagaimana mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan finansial maupun tujuan strategik. Secara umum, kita mendefinisikan strategi sebagai suatu cara mencapai tujuan.Perumusan strategi terdiri dari kegiatan-kegiatan mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan
  4. Mengimplementasikan dan mengeksekusi strategi. Implementasi strategi menuntut perusahaan untuk menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya mendukung strategi, menciptakan struktur oragnisasi yang efektif, mengubah arah usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan prestasi organisasi. Implementasi strategi sering disebut tahap tindakan manajemen strategis. Strategi implementasi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan.
  5. Melakukan evaluasi, monitoring dan perbaikan. Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah. Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah :
  1. Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang
  2. Mengukur prestasi
  3. Mengambil tindakan korektif
Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional.



2. a. Jelaskan apakah definisi MISI, TUJUAN organisasi?
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi (Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan). Misi Organisasi menjelaskan kegunaan dan alasan mengapa suatu perusahaan ada. Biasanya memberikan gambaran yang jelas tentang cirri pokok produk yang ditawarkan dan tekhnologi yang digunakan oleh perusahaan, kebutuhan konsumen yang hendak dipenuhi & konsumen yang hendak dituju, serta karakter, pasar dimana perusahaan akan bersaing, komitmen terhadap karyawan, filosofi diri serta citra perusahaan yang diharapkan dari masyarakat. Tujuan organisasi merupakan keadaan yang ingin dicapai oleh organisasi di waktu yang akan datang melalui kegiatan organisasi. Tujuan juga dapat diartikan sebagai penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan juga merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu dalam suatu organisasi / perusahaan. Tujuan juga dirumuskan dalam dua bentuk yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Perbedaan kedua terletak dalam waktu pencapaian dan cara penulisannya. Tujuan jangka pendek biasanya lebih spesifik dibandingkan jangka panjang.


2. b. Buatkan contoh rumusan masing-masing, dengan cara jelaskan dahulu apa Definisi Bisnis (bidang usaha) organisasi/perusahaannya?





PT Indosat Tbk was established by the Government on November 10, 1967 as a foreign investment company to provide international telecommunications services in Indonesia and began commercial operations in September 1969 to build, transfer and operate an International Telecommunications Satellite Organization, or Intelsat, earth station in Indonesia to access Intelsat’s Indian Ocean Region satellites for a period of 20 years. As a global consortium of international satellite communications organizations, Intelsat owns and operates a number of telecommunications satellites.

Following regulatory changes in the Indonesian telecommunications industry in 1999 and 2000, we began implementing a strategy designed to transform us from being Indonesia’s primary international telecommunications provider into a leading, fully integrated telecommunications network and service providerin Indonesia. In 2000, the Government’s introduction of the Telecommunications Law, which encourages industry liberalization, directly impacted our business. In 2001, as part of the Government’s initiative to restructure the telecommunications industry, we entered into an agreement with Telkom to eliminate our respective crossshareholdings in several operating subsidiaries, including:

  • our acquisition of Telkom’s 22.5% ownership interest in Satelindo;
  • Telkom’s acquisition of our 35.0% ownership interest in Telkomsel; and
  • our acquisition of Telkom’s 37.2% ownership interest in Lintasarta and the purchase of Lintasarta’s convertible bonds held by Telkom.

Subsequent to the agreement with Telkom, we acquired an effective 45.0% ownership interest in Satelindo, through our acquisition of PT Bimagraha Telekomindo, or Bimagraha, in 2001 and acquired the remaining 25.0% ownership interest in Satelindo from DeTe Asia in June 2002. To strengthen Satelindo’s capital structure and remove certain restrictive covenants arising from Satelindo’s indebtedness, we made an additional capital contribution to Satelindo totaling US$75.0 million in July 2002.

In August 2002, we entered the domestic telecommunications sector by obtaining a license to provide local fixed network services in the Jakarta and Surabaya areas. We deployed approximately 13,000 lines in those areas to provide local fixed telephone services and announced our strategic objective to become a leading fully integrated telecommunications network and service provider in Indonesia. In 2002, the Government divested 517.5 million shares, representing approximately 50.0% of our outstanding Series B shares at the time, in two stages. In May 2002, the Government sold 8.1% of our outstanding shares through an accelerated global tender.

In December 2002, the Government divested 41.9% of our outstanding Series B shares to a former subsidiary of STT. As of March 31, 2009, the Government owned 14.29% of our outstanding shares, including the one Series A share, and ICLM and ICLS owned approximately 65.0% of our outstanding Series B shares. ICLM and ICLS are owned by Qtel. The remaining 20.71% of our outstanding Series B shares is owned by public shareholders as of March 31, 2009. See “Item 6: Directors, Senior Management and Employees—Share Ownership.”

On November 20, 2003, we merged with Satelindo, Bimagraha and IM3 and all assets and liabilities of such legacy subsidiaries were transferred to us on such date. Since entering the Indonesian cellular market through our acquisition of Satelindo and establishment of IM3 and the subsequent integration of such companies in 2003, cellular services have become the largest contributor to our operating revenues.

On June 22, 2008, Qtel purchased all of the issued and outstanding shares of capital stock of each of ICLM and ICLS, pursuant to a Share Purchase Agreement dated June 6, 2008 between Qtel and STT, a company incorporated in Singapore. Pursuant to the Share Purchase Agreement, Qtel, through its subsidiary, Qatar South East Asia Holding S.P.C., acquired the capital stock of ICLM and ICLS from Asia Mobile Holdings Pte. Ltd., or AMH, a company incorporated in Singapore, which is 75.0% indirectly owned by STT Communications Ltd. and 25.0% indirectly owned by Qtel. Following this acquisition, a change of control occurred in Indosat and Qtel, and its wholly owned subsidiaries, ICLS and Qatar South East Asia Holding S.P.C., conducted a mandatory tender offer to acquire up to 1,314,466,775 Series B Shares, representing approximately 24.19% of our total issued and outstanding Series B Shares (including Series B Shares represented by ADSs), at a purchase price of the U.S. dollar equivalent of Rp369,400 per ADS and Rp7,388 per Series B Share, net to the seller in cash (without interest and subject to any required withholding of taxes). Following settlement of the tender offer on March 5, 2009, Qtel and its subsidiaries hold approximately 65.0% of our outstanding share capital.

Vision & Mission

Vision

To be the provider of choice for information and communication solutions in Indonesia

  • Offering a full range of quality information and communication products, services and solutions.
  • Being at customer's "Top-Of-Mind" for the provision of information and communications products, services and solutions.
  • Providing products and services which enhance the quality of life of the communities we operate in.


Mission

  • To provide and develop innovative and quality products, services, and solutions, which offer the best value to our customers.
  • To continuously grow shareholder values.
  • To provide better quality of life to our stakeholders.
3. Jelaskan apa yang yang dimaksud dengan :
a. Pengertian analisis lingkungan eksternal organisasi (EFAS)?

EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary) adalah ringkasan atau rumusan faktor-faktor strategis eksternal dalam kerangka KESEMPATAN (Opportunities) dan ANCAMAN (Threats). Analisis lingkungan eksternal merupakan aktivitas memonitor dan mengevaluasi lingkungan eksternal dan internal organisasi kepada orang-orang penting yang ada dalam perusahaan. Lingkungan eksternal dibedakan atas lingkungan makro dan lingkungan industri. Untuk menganalisis lingkungan tersebut menggunakan metode SWOT ( Strength and Weaknesses untuk analisa lingkungan internal, Opportunities and Threats untuk analisa lingkungan eksternal).
Analisa SWOT merupakan alat yang membantu menajer menentukan dan mengembangkan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan. Namun yang perlu diperhatikan bahwa tujuan dalam menentukan strategi yang digunakan dari hasil SWOT adalah pada dasarnya menghasilkan strategi alternatif yang layak, bukan untuk memilih atau menetapkan strategi yang terbaik. Sehingga seorang menajer dapat menilai bahwa tidak semua strategi dalam SWOT dipilih untuk dikembangkan.

b. Meliputi faktor apa saja yang dianalisis dalam analisis lingkungan sosial (makro) dan lingkungan tugas (mikro), sebutkan masing-masing?

Terdapat dua macam variable lingkungan yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan, yaitu societal environments/ lingkungan sosial (makro) dan task environments/ lingkungan tugas (mikro).

Societal environments adalah kekuatan yang tidak langsung berhubungan dengan aktivitas jangka pendek organisasi, tetapi seringkali mempengaruhi keputusan jangka panjang dari organisasi. Yang termasuk dalam societal environments adalah :

• Ekonomi Mempengaruhi pertukaran material, uang, energy dan informasi
• Teknologi Dapat menjadi temuan untuk penyelesain masalah
• Politik Mengatur hukum dan peraturan yang melindungi dan membatasi organisasi
• Sosiokultural mengatur nilai dan budaya dari komunitas.
Task environments adalah elemen-elemen yang dapat langsung memperngaruhi kinerja perusahaan. Yang termasuk dalam task environments adalah :
Pemerintah
• Local communities
• suppliers
• Kompetitor
• Customers
• Creditor
• Pegawai
• Special interest groups
• Trade association

1 komentar:

Unix Creative Group mengatakan...

kunjungan pagi,thiya-maniez.... visit back yaw2..... www.asyelia.blogspot.com

Posting Komentar